ALTERNATIF KARIR http://alternatifkarir.com

ALTERNATIF KARIR http://alternatifkarir.com
Tinggal KLIK

Minggu, 17 Mei 2009

MenCINTA dengan keKERASan...

Sepasang suami isteri bertengkar, ditonton jutaan permisa teve. Hebatnya (atau lebih tepat konyolnya), sang anak yang berusia 7 tahun dihadirkan menyaksikan kedua orang tuanya beradu mulut, adu melotot. Meski niatnya mulia, etiskah tayangan tadi?

Ini bukan sinetron, tapi cenderung ke reality show. “Masihkah Kau Mencintaiku”, ditayangkan pukul 10 malam dari stasiun teve yang berkantor di kebon jeruk, jakarta. Semua nara sumber mengenakan topeng untuk menyamarkan identitas mereka. Di sebelah kanan, duduk berderet keluarga sang suami, berhadapan dengan keluarga dari pihak istri. Persoalannya sederhana, sang suami lupa mengucapkan selamat ulang tahun pada istrinya yang berbuntut permintaan cerai pihak perempuan.
Di sinilah drama dimulai, kedua pihak saling membuka aib. “Sebelas tahun, ia tidak pernah memperhatikanku,” keluh istrinya. “Ia lebih tahu nomor bra sekretarisnya dibandingkan kepunyaan saya!”
Dituding seperti itu, ibu pihak lelaki membalas, “dasar menantu kurang ajar!”
Saya bengong menyaksikan adegan saling memaki. Inikah yang diajarkan para orang tua? Bukankah aib, seperti doa yang senantiasa kita panjatkan, agar tidak terbeber di muka umum? Dan saya nyaris melompat ketika pembawa acara memanggil bocah kecil berusia 7 tahun untuk dihadirkan dalam drama konyol yang terbagi dalam tiga segmen. Bocah itu menyaksikan bagaimana kedua orang tuanya saling memaki. Ya Tuhan…!!! Bocah itu ikut menangisss….
Meski tujuannya mulia, yaitu mencoba menyusun ulang keutuhan rumah tangga, tayangan Rabu (29/4) malam menyisakan sederet pertanyaan. Sudah keringkah ide para pengelola teve sehingga mengabaikan aspek psikologis sang anak. Alpakah mereka terhadap UU No.23 tahun 2004, tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), yang menyebutkan (pasal 7); kekerasan psikis adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, tidak berdaya dsb.
Saya termangu sendirian, menengok dua anak tertidur pulas di samping saya. Saya tak bernafsu lagi menyelesaikan tayangan tadi, meski pembawa acara meyakinkan acara ini untuk mencari solusi terbaik, dengan menghadirkan sejumlah pakar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CAME TO ME...

Gak ada lo gak rame...
http://alternatifkarir.com