
ZONA IKHLAS “Hasan” SATPAM di komplek kami...Banjar Wijaya, Tangerang
Hasan baru tampil ekspresif jika berada di lapangan bola. Tubuh mungilnya meliuk-liuk, suaranya terdengar parau ketika memberi komando teman-temannya untuk menjaga ketat permainan lawan. Hasan dulunya memang menggantungkan cita-cita sebagai pemain bola. Takdir yang menuntutnya bekerja sebagai kuli bangunan, pemotong rumput dan pekerjaan kasar lainnya, hingga profesi sekarang ini, satpam.
Di luar lapangan bola, Hasan tampil kalem, sopan, tak banyak bicara. Permintaan tolong apapun ia kerjakan dengan sepenuh hati. Setiap kali menerima imbalan dari warga yang meminta jasanya, lelaki berusia 35 tahun itu mengucapkan terimakasih berulangkali. Ia tidak pernah mematok ongkos jasanya.
Mungkin dalam istilah penulis Erbe Sentanu, sikap Hasan termasuk dalam zona ikhlas. “Kalu kita berada dalam zona ini, maka frekuensi kita akan selalu bersinggunggan dengan frekuensi Tuhan. Kita akan sering mengalami kejadian-kejadian tak terduga yang sesuai dengan keinginan kita,” ungkap Erbe Sentanu.
Dengan gaji 800 ribu, secara matematis sulit menjelaskan bagaimana Hasan bisa bertahan hidup dengan istri, satu anak, dan seorang adiknya. “Istri yang sering gelisah di pertengahan bulan karena uang sudah habis. Tapi alhamduillah selalu saja ada jalan keluarnya. Saya percaya Allah telah mengatur,” ungkap Hasan.
Aku termangu mendengar cerita tentang satpam itu. Hasan dan zona ikhlasnya, menyadarkanku agar selalu bersyukur. Gaji Hasan sebesar 800 ribu, InsyaAllah akan aku dapatkan setelah 3 bulan bergabung di Oflame.
mmmm...
“Tok..tok..tkk..” pintu diketuk dari luar. Oh..sebundel map dari mBak Zoel, upline yang juga tetangga sebelah rumah. Tulisan paling akhir menarik mataku untuk mengejanya. “GO DIAMOND...!” Ah...terimakasih Allah, terimakasih Hasan, terimaksih mBak Zoel... jalan mendapatkan bonus dari Oriflame terbuka lebar. Tinggal pilih; plesir keluar negeri atau kuda Jepang alias Honda CRV?
Go..Go..Go.... tq Oriflame.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar